Daerah

Lapas Kerobokan Bantah Keterlibatan Warga Binaannya dalam Kasus Narkoba di Buleleng

BADUNG imigrationtoday.id, Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Kerobokan (Lapas Kerobokan) membantah adanya keterlibatan warga binaannya atas kasus peredaran narkoba di Buleleng seperti yang diberitakan salah satu media online.

Sebelumnya, dalam berita tersebut disebutkan bahwa seorang narapidana bernama I Made Gede Suangga Dika alias Cuke yang disebut sebagai warga binaan Lapas Kerobokan diduga memasok narkoba jenis sabu, yang telah diamankan Polres Buleleng.

Namun, setelah dilakukan verifikasi mendalam melalui Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) dan pengecekan manual, pihak Lapas menegaskan bahwa nama tersebut tidak tercatat sebagai penghuni mereka.

Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa Cuke memang pernah menjalani hukuman di Lapas Kerobokan, tetapi yang bersangkutan telah dipindahkan ke Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli pada 7 Juli 2020.

Bahkan, Cuke telah dinyatakan bebas bersyarat pada 31 Mei 2024, sehingga dipastikan tidak lagi berada di Lapas Kerobokan sejak lama.

Kepala Lapas Kerobokan Hudi Ismono pun menegaskan komitmen pihaknya dalam memberantas peredaran narkoba dengan pengawasan ketat aktivitas di lingkungan lapas termasuk warga binaan.

“Seperti yang baru-baru ini kami laksanakan pada hari Rabu, tanggal 13 Februari 2025, Kami juga melaksanakan razia gabungan bersama APH, BNNK Kabupaten Badung, TNI – Kodim 1611, POLRI (Polres Badung) dan melaksanakan tes urine secara acak kepada 10 pegawai dan 15 narapidana dengan hasil negatif,” jelas Hudi.

Lebih jauh, Hudi berharap media dapat lebih bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi, terutama yang berkaitan dengan instansi pemerintah.

“Kami menyesalkan pemberitaan yang tidak dikonfirmasi terlebih dahulu kepada kami. Lapas Kerobokan selalu terbuka untuk bekerja sama dengan media dalam menyampaikan informasi yang benar dan akurat,” tutup Hudi. (***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button